Sumber Ilustrasi : family.fimela.com |
HARI
PERTAMA MASUK SEKOLAH MENJADI HARI-HARI PALING DITUNGGU BAIK BAGI ORANG TUA,
ANAK, MAUPUN GURU. Sebagai orang tua kita memberikan gambaran yang indah-indah
tentang suasana sekolah. Punya banyak teman. Ketemu dengan banyak guru. Bisa
saling mengenal dan dikenal dengan teman main baru.
Namun,
tidak semua gambaran indah yang kita berikan kepada anak-anak sesuai harapan.
Ada sebagian anak-anak yang ternyata belum siap dengan suasana baru. Belum siap
beradaptasi dengan lingkungan baru. Dia mengalami sebuah masa transisi, lepas
sejenak dari dekapan orang tua dan keluar beberapa saat dari lingkungan rumah
yang biasa memberikan zona nyaman baginya.
Hasilnya,
begitu masuk sekolah di hari pertama, anak menangis, berontak, tantrum, tidak mau lepas dari pelukan ibunya, kalau pun
lepas dari pelukan juga ibunya harus selalu terlihat oleh anaknya. Sedikit saja
ibunya tidak terlihat anak kembali menangis.
Sebagai
orang tua sudah sepantasnya kita bersyukur jika memiliki anak yang dengan cepat
beradaptasi dengan lingkungan baru di sekolah. Namun, bukan berarti anak yang
belum cepat beradaptasi tidak ada penyelesaiannya. Setidaknya ada tiga resep yang bisa dipakai untuk mengatasi permasalahan masalah adaptasi.
Resep tertama,
sebagai orang tua kita harus memiliki trust
kepada sekolah. Percaya bahwa sekolah adalah tempat yang aman bagi anaknya.
Percaya bahwa anak akan cepat melakukan adaptasi di lingkungan barunya.
Resep Kedua,
kita harus tega jika sudah memberikan kepercayaan terhadap sekolah. Tega melihat
kenyataan jika anak benar-benar belum siap. Jika menangis, biarkan saja dia
menangis. Jika masih berusaha tidak lepas dari pegangan tangan ibunya, harus
mulai perlahan-lahan melepas. Pada kondisi ini, kita tidak perlu kasihan pada
anak kita. Jika masih merasa kasihan, maka siap-siap saja anda menunggui anak
seterusnya sampai dia besar.
Resep
ketiga ketika di hari pertama masuk anak tantrum, adalah biarkan saja. Tentunya
tidak dibiarkan tanpa ada upaya melakukan pendekatan, memberikan kesempatan
anak untuk meregulasi diri (menenangkan diri). Karena selama anak belum nyaman,
belum berada dalam zona alfa, itu anak artinya masih bermasalah. Pintu hati
anak saat bermasalah masih tertutup. Kita mau menasehati dengan cara apapun,
sebanyak apapun, tidak bakalan mempan. Momen terbaik memberikan nasehat adalah
ketika pintu hati anak sedang terbuka. Ketika dia merasa nyaman. Jangan
terbalik, anak sedang bermasalah, malah kita nasehati.
Dan
ketiga resep inilah yang diterapkan di PAUD Buana Kids dan SD Al Biruni. Bahkan
di hari pertama masuk sekolah ini, ada seorang ibu yang terlihat berbahagia,
manakala melihat anaknya yang baru bergabung di Buana Kids sudah bisa bermain-main
dengan gurunya. Menariknya, tidak satu pun dari anak-anak yang ditunggui
anaknya ketika belajar di Buana Kids, meskipun ada beberapa anak awalnya menangis, berontak, tantrum, dan tidak mau lepas dari pelukan serta jangkauan orang tuanya.
________
Ali
Irfan
Pengelola Sekolah Sentra Buana
Kids dan SD Al Biruni
Sekolah
yang menerapkan metode sentra dengan jumlah siswa maksimal 12 anak.
SD
Al Biruni sendiri masih memberikan kesempatan untuk menerima siswa baru.
Silahkan datang langsung ke sekretariat kami di Jl. Raya Pacul No 59-61,
Kecamatan Talang - Kabupaten Tegal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar