Kamis, Juli 28, 2016

Mendesain Miniatur Syurga



sumber ilustrasi : jogjaid.com
Cinta itu kata kerja, bukan kata benda, kurang tepat pula jika dikaitkan dengan kata sifat. Sebagai kata kerja, cinta semestinya ada pada posisi memberi, bukan menerima. Mengubah cinta dari kata sifat menjadi kata kerja adalah kunci cinta sejati. Cinta sejati itu berupaya memberi. Ia memperhatikan kebutuhan pasangannya. Menyayangi tanpa motivasi mementingkan diri sendiri. Ini memang sukar dilakukan, terutama bila pemahaman cinta kita itu emosional. Kalau pasangan tidak memberikan stimulus yang tepat, cinta akan lenyap.  

Kenyataan dalam banyak keluarga, banyak ditemukan bahwa cinta lebih banyak disampaikan dalam bentuk sikap dan jarang sekali dibuktikan secara verbal. Kondisi ini memang tidak salah. Tapi dampak akan sangat terasa dahsyat manakala cinta itu diungkapkan. Kita bisa merasakan cinta, kasih sayang, dari sikap dan perhatian.

Lantas bagaimana ketika ‘sesuatu’ itu terjadi dalam keluarga?

Ketika ada celah-celah konflik dalam keluarga anggap saja itu sebagai proses untuk menguji seberapa tangguh kita diuji. Konflik itu ada hanya untuk meneguhkan bahwa kita bisa hidup dalam berdampingan.  

Cermatlah mengurai sebab-sebab konflik itu muncul. Ia memaparkan beberapa sebab itu antara lain karena karakter, persoalan finansial, masalah pendidikan anak, nafkah batin. Keempat sebab itu setelah disederhanakan mengerucut pada masalah komunikasi. Solusinya adalah dengan menyamakan persepsi, saling memahami perbedaan cara berkomunikasi.

Konflik biasanya muncul  pada tahun ketujuh usia pernikahan. Sebelumnya usia pernikahan dinilai sebagai masa-masa adaptasi. Ketika konflik muncul, petakan dulu masalahnya, kemudian cari solusinya satu demi satu. Ketika suami kita punya kekurangan, yakinlah bahwa kekurangan itu akan tertutup dengan kelebihan yang dimiliki istri.  Yang harus dipahamkan adalah jangan lupa tujuan membina keluarga itu tujuannya hanya satu, memperoleh ridha Allah.

Prinsipnya semakin seringkita memetakan masalah, kita akan semakin ahli dalam menyelesaikannya. Jangan mudah putus asa. Kalau kita putus asa, maka rahmat Allah akan putus. Rahmat hanya diberikan bagi orang-orang yang optimis.

Berikut adalah tips mengelola keluarga sakinah agar para peserta dapat mendesain keluarga menjadi miniatur syurga. Manajemen tersebut itu disebut sebagai Manajemen Sakinah yang memiliki makna di setiap huruf yang tersusun. Silahkan simak dan catat baik-baik note ini, hafalkan kemudian terapkan.
·        
           Sibuknya memecahkan masalah besar bukan sebaliknya. 
      Awalnya adalah persangkaan baik dan kepercayaan
·         Keutamaannya adalah disiplin tanpa disuruh
·         Interaksinya adalah kelembutan yang menyenangkan
·         Nilai-nilainya memberdayakan bukan menjatuhkan
·         Ambisinya masuk syurga bersama-sama
·         Hatinya adalah cinta walau ada kekurangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mentalitas Menghadapi USBN