sumber ilustrasi : jogjaid.com |
Cinta itu kata kerja, bukan kata
benda, kurang tepat pula jika dikaitkan dengan kata sifat. Sebagai kata kerja,
cinta semestinya ada pada posisi memberi, bukan menerima. Mengubah cinta dari kata sifat
menjadi kata kerja adalah kunci cinta sejati. Cinta sejati itu berupaya
memberi. Ia memperhatikan kebutuhan pasangannya. Menyayangi tanpa
motivasi mementingkan diri sendiri. Ini memang sukar dilakukan, terutama bila pemahaman cinta kita itu emosional. Kalau pasangan tidak memberikan stimulus yang tepat, cinta akan lenyap.
Kenyataan dalam banyak keluarga,
banyak ditemukan bahwa cinta lebih banyak disampaikan dalam bentuk sikap dan
jarang sekali dibuktikan secara verbal. Kondisi ini memang tidak salah. Tapi
dampak akan sangat terasa dahsyat manakala cinta itu diungkapkan. Kita bisa
merasakan cinta, kasih sayang, dari sikap dan perhatian.
Lantas bagaimana ketika ‘sesuatu’ itu terjadi dalam keluarga?
Ketika ada celah-celah konflik
dalam keluarga anggap saja itu sebagai proses untuk menguji seberapa tangguh
kita diuji. Konflik itu ada hanya untuk meneguhkan bahwa kita bisa hidup dalam
berdampingan.
Cermatlah mengurai sebab-sebab
konflik itu muncul. Ia memaparkan beberapa sebab itu antara lain karena karakter,
persoalan finansial, masalah pendidikan anak, nafkah batin. Keempat sebab itu
setelah disederhanakan mengerucut pada masalah komunikasi. Solusinya adalah dengan
menyamakan persepsi, saling memahami perbedaan cara berkomunikasi.
Konflik biasanya muncul pada tahun ketujuh usia pernikahan.
Sebelumnya usia pernikahan dinilai sebagai masa-masa adaptasi. Ketika konflik
muncul, petakan dulu masalahnya, kemudian cari solusinya satu demi satu. Ketika
suami kita punya kekurangan, yakinlah bahwa kekurangan itu akan tertutup dengan
kelebihan yang dimiliki istri. Yang
harus dipahamkan adalah jangan lupa tujuan membina keluarga itu tujuannya hanya
satu, memperoleh ridha Allah.
Prinsipnya semakin seringkita
memetakan masalah, kita akan semakin ahli dalam menyelesaikannya. Jangan mudah
putus asa. Kalau kita putus asa, maka rahmat Allah akan putus. Rahmat hanya
diberikan bagi orang-orang yang optimis.
Berikut adalah tips mengelola
keluarga sakinah agar para peserta dapat mendesain keluarga menjadi miniatur
syurga. Manajemen tersebut itu disebut sebagai Manajemen Sakinah yang memiliki
makna di setiap huruf yang tersusun. Silahkan simak dan catat baik-baik note
ini, hafalkan kemudian terapkan.
·
Sibuknya
memecahkan masalah besar bukan sebaliknya.
Awalnya
adalah persangkaan baik dan kepercayaan
· Keutamaannya
adalah disiplin tanpa disuruh
·
Interaksinya
adalah kelembutan yang menyenangkan
·
Nilai-nilainya
memberdayakan bukan menjatuhkan
·
Ambisinya
masuk syurga bersama-sama
·
Hatinya
adalah cinta walau ada kekurangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar