National Geographic butuh riset mahal dan tidak sebentar untuk menampilkan sebuah tayangan berdurasi sekitar 5 detik. Narasi juga hanya beberapa kata saja, tidak kurang dari satu paragraf, setiap satu scene-nya. Begitu tayang, kita sangat menikmati setiap detail yang ditayangkan. Itulah hasil kerja yang mengedepankan mutu.
Bangunan bersejarah Eropa masih bisa
berdiri kokoh, meski usianya sudah ratusan tahun. Bangunan itu begitu kokoh
karena dibuat dengan tingkat presisi yang tinggi. Segala sesuatunya
diperhitungkan. Termasuk bahan-bahan yang digunakan. Sehingga berefek jangka
panjang, dan masih bisa kita nikmati sampai saat ini. Itulah karya yang
mendepankan mutu.
Memang butuh proses panjang dan
tidak instan untuk membuat sebuah mahakarya bermutu. Bisa saja bangunan
sekarang bisa diselesaikan dengan cepat. Tapi budaya ingin cepat selesai
menjadikan kualitas kurang menjadi pertimbangan. Akhirnya berdirilah sebuah
bangunan yang rapuh karena mengabaikan mutu.
Bu Sundari saat memberikan pelatihan disiplin dengan cinta - SEMAI |
Melalui SEMAI, kami terus bergerak
untuk menyebarkan seluar-luasnya metode sentra kepada sekolah-sekolah, kepada
orang tua, yang ingin melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi berkarater.
Dan untuk memulainya, selain dari tekad yang dikuatkan dengan niat, kami
memulainya dengan kemampuan berbahasa. Bahasa yang berkualitas.
Dan ini yang paling banyak tidak
disadari oleh sebagian besar guru dan orang tua. Rata-rata cara berbahasa guru
dan orang tua masih bermasalah. Parahnya masalah itu tidak disadari dan tidak
dianggap sebagai masalah.
Maka tak mengherankan ketika kita
berbicara, anak-anak tidak mengindahkan apa
yang kita ingatkan. Masih banyak orang tua dan guru menasehati anak-anak
ketika sedang bermasalah. Dengan alasan sayang, mereka memborbardir dengan
rentetan nasehat yang sebenarnya sama sekali tidak didengar. Hasilnya, sia-sia.
Sudah berbusa-busa bicara, tapi tidak ada satu pun nasehat yang tersisa.
Guru atau orang tua yang bermutu
paham benar momentum yang tepat untuk memberikan nasehat. Pribadi yang meresapi
benar sikap mutu ini akan sangat hati-hati dalam mengeluarkan kata-kata, akan
sangat hati-hati dalam bertindak, lebih mudah sabar, dan tidak serampangan. Sikap,
tingkah laku, dan tutur katanya dipertimbangkan, tidak asal bicara, bahkan
dengan alasan sayang sekalipun.
Ketika kata-kata kita tidak
didengar boleh jadi karena cara berbahasa kita yang tidak bermutu. Marah,
melarang, bahkan memerintah, sudah semestinya dihindari dalam mendidik anak, lebih-lebih
anak usia dini.
Mutu ini merupakan satu dari 18
sikap yang diajarkan dalam metode sentra. Satu saja kita menguasai mutu maka
akan berefek kepada sikap positif yang lain. Kata-kata yang kita ucapkan
bermutu. Apa yang kita lakukan bermutu. Istirahat pun bermutu. Ibadah kita
bermutu. Saat ada masalah, sebagai orang bermutu pasti kita akan sabar. Orang
bermutu tidak mudah marah. Kata-katanya bahkan selalu ditunggu, bahkan diburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar