Sebelum subuh tiba anak-anak
SMART EKSELENSIA Bogor sudah memadati masjid untuk menunaikan shalat tahajud
berjamaah. Ada nuansa menggetarkan dada manakala menyaksikan betapa tertibnya
pelaksanaan shalat. Padahal shalat tertib masih menjadi masalah sebagian besar
sekolah-sekolah berasrama yang memiliki jumlah siswa yang begitu banyak.
Tapi saya melihat sesuatu yang
berbeda ketika berkesempatan mengunjungi sekolah yang berada di bawah naungan
Dompet Dhuafa ini. Kesempatan ini saya dapatkan manakala saya menjadi peserta
pelatihan Training for Trainer Guru Abad 21 yang diselenggarakan Makmal
Pendidikan Dompet Dhuafa pada 27-29 Oktober 2016.
Dalam hati saya bertanya-tanya,
bagaimana bisa sekolah ini mendidik murid-muridnya bisa tertib saat shalat di
masjid? Hasil pengamatan saya selama tiga hari, ternyata saya menemukan ada
satu rahasia yang mungkin tidak dimiliki sekolah lain.
Saya melihat ada pembagian tugas
yang sudah terjadwal rapi. Setiap hari petugasnya berbeda. Setiap anak mendapat
giliran. Ada anak-anak yang bertugas menjadi muadzin, memimpin dzikir
alma’tsurat. Saya juga menemukan hal baru, ketika shalat akan dimulai, ada anak
SMART membacakan tata tertib shalat di masjid. Mulai dari membaca doa masuk
masjid, masuk dengan mendahulukan kaki kanan, melaksanakan shalat tahiyatul
masjid sebelum duduk, melaksanakan shalat qabliyah, menjawab seruan adzan,
berdzikir/berdoa di antara adzan dan iqomah, tidak bicara, bercanda atau
batuk-batukan yang disengaja karena dapat membatalkan shalat, dan lain
sebagainya. Itulah yang membuat suasana ibadah menjadi lebih khusyuk.
Lantas bagaimana menyiasati kalau
ada anak SMART yang mengantuk saat berdzikir? SMART Ekselensia juga sepertinya
sudah ada kesepakatan. Ketika mengantuk, ada anak yang bertugas mengingatkan
dengan menyentuh pundak perlahan. Jika mengantuknya parah, anak yang mengantuk
diminta berdiri sampai batas waktu tertentu. Ini mungkin menjadi satu strategi
agar anak tetap terjaga dan tidak tertidur setelah subuh.
Suasana disiplin memang menjadi
komitmen sekolah ini. Dan bedanya sangat terlihat dan begitu terasa. Bahkan
dari hal paling sederhana sekalipun seperti misalnya bagaimana sandal tertata
dengan rapi di depan masjid. Jika di masjid-masjid kita menemukan banyak posisi
sandal tidak beraturan, tetapi tidak
untuk di masjid sekolah SMART Ekselensia. Sandal-sandal tertata rapi, dengan
posisi 180 derajat arah ketika masuk masjid. Sandal diletakkan sedemikian rupa
agar pas keluar masjid, sudah siap langsung pakai.
Tak ada salahnya jika apa yang
diterapkan di SMART Ekselensia ini juga diterapkan di sekolah-sekolah lain.
Tampaknya sederhana, tapi efeknya sangat terasa. Semoga bisa menginspirasi.