Suatu ketika, uminya mengajak
pergi bersama. Saat sedang bersiap-siap, ia langsung mengambil jilbab, lengkap
dengan selendang dan langsung dikalungkan di leher. Kadang ia meminta bantuan
untuk langsung dipakaikan. Di kesempatan lain, ia mendekati ayahnya dengan
menunjukkan sebuah gelagat minta gendong. “Aliesha mau gendong? Selendangnya
mana?”
Begitu saya katakan itu, Aliesha
langsung masuk ke dalam rumah. lalu keluar lagi sambil menyeret selendang. Kalau
sudah begini, ayah mana yang tega menolak permintaannya.
Aliesha juga termasuk peniru ulung.
Ia banyak belajar dari kakaknya yang tak kalah talkative! Ia perhatikan setiap kata yang diucapkan Like, kakaknya.
Waktu itu saya bertanya kepada Like dengan penuh semangat.
“Siapa yang mau ikut bermain sama
ayah?”
“Like….!” Jawab Like semangat dengan
nada yang agak panjang.
“Siapa yang mau bantuin ayah?”
“Like….!”
“Siapa yang mau ikut nyuci motor
sama ayah?”
“Like….!” Jawabnya lagi dengan
nada yang sama.
Secara diam-diam cara kakaknya
menjawab didengar Aliesha, adiknya. Ketika saya melemparkan pertanyaan “siapa
yang…” langsung dijawabnya, “Aliesha…!”
“Siapa yang mau nyuci piring sama
ayah?”
“Aliesha..!”
“Siapa yang mau bantuin ayah
menyapu lantai?”
“Aliesha..!”
“Siapa yang…”
“Aliesha…!”
Sedemikian responsif, pertanyaan
belum selesai langsung dijawab. Kami pun
tertawa bersama melihat kelucuannya. Dan saya baru sadar, sebutan dia sebagai
peniru ulung saya rasa kurang tepat. Jika dia peniru ulung, tentu nama yang
disebut, adalah nama kakaknya. Tapi ini nama sendiri yang disebut. Ya, di usianya yang satu setengah ini ia sudah
mampu menyebut namanya, sudah sadar peran, sudah mengenal diri dan orang lain.
Sudah mengenal konsep memberi dan berbagi.
Tidak hanya itu, ketika saya
mengajak bermain tepuk pun, Aliesha langsung menyambut dengan segera. “Tepuk
satu!” Langsung Aliesha bertepuk tangan. Bahkan saat nyanyi pun dia ikut
bersenandung bersama.
“Siapa pencipta langit?”
“Allah!”
“Siapa pencipta bulan?”
“Allah!”
“Siapa pencipta awan?”
“Allah!”
“Siapa pencipta bakwan?”
“Ayah!”
Seketika aku peluk erat Aliesha, sebagai
bentuk apresiasi atas perkembangan yang sudah sedemikian pesat di usianya yang
masih batita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar