Kisah ini saya dapatkan dari mentor saya. Mungkin bagi anda yang pernah mendengar kisah ini, apa yang saya tuliskan tidaklah utuh. Tapi saya mencoba merangkainya secara garis besar. Begini ceritanya,
Dalam sebuah jamuan makan malam. Beberapa
orang melakukan sebuah perbincangan ringan dengan Jack Ma, raja property China.
Dalam percakapan itu muncul sebuah pertanyaan, apakah ada property yang akan
dijual?
“Saya ada satu hotel yang mau
dijual. Jika anda mau, hotel itu akan saya lepas dengan harga 900ribu dolar,” begitu
kata Jack Ma.
Hotel itu memang cukup dikenal.
Calon pembeli paham benar gambaran detail hotel. Tanpa pikir panjang, ia
menyanggupi untuk membeli hotel tersebut dengan harga Sembilan ratus ribu
dolar.
“Oke. Saya beli hotel itu.” Ini beli hotel kayak beli kacang goreng ya, tidak pakai menawar. Hehehe...
“Deal?” tanya Jack Ma meyakinkan.
“Deal!”
Proses deal-dealan yang
sedemikian cepat hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memilki integritas
tinggi. Setiap kata-kata yang terujar diperhitungkan. Namun, sedikit masalah
terjadi kemudian hari. Hotel itu ternyata bukan milik seorang Jack Ma,
sendirian. Ada pemegang saham lain, yang ternyata juga menawarkan ke relasinya.
Baik Jack Ma maupun rekan pemegang saham itu saling tahu sama lain kalau hotel
itu mau dijual.
Saat mau melakukan transaksi,
sang pembeli bertemu dengan rekan Jack Ma, sang pemegang sebagian saham,
menyampaikan kesiapannya untuk melakukan transaksi senilai 900ribu dolar.
Begitu dia menyampaikan itu, dia agak terhentak, karena dia juga baru saja mendapatkan calon pembeli yang
siap membayar hotel dengan harga 1,2 M dolar.
“Saya belum bisa putuskan, sebab ada calon pembeli yang siap
dengan harga lebih tinggi dari anda.”
“Saya sudah deal dengan Jack Ma,
sebaiknya silahkan bicarakan dengannya,”
Akhirnya, terjadilah pertemuan
antara dua pemegang saham, ia menyampaikan kepada Jack Ma, bahwa ada calon
pembeli yang siap membeli hotel dengan harga tinggi. “Jadi, bagaimana
sebaiknya?”
Tahukah anda bagaimana jawaban
Jack Ma?
“Saya sudah deal sama pembeli
yang pertama dengan harga 900ribu dolar, tapi jika anda masih mengharapkan
hotel itu dilepas dengan harga 1,2 M dollar, maka saya siap membayar
kekurangannya, yang 300 juta dollar.”
***
Bayangkan, jika Jack Ma menerima
tawaran harga yang lebih tinggi, pasti akan mengecewakan calon pembeli yanag
pertama. Tapi, dia menjaga setiap kata-katanya. Dia jaga perasaan, agar orang
lain tidak tersakiti. Inilah integritas. Luar biasanya ia menjaga perasaan
teman, bahkan siap berkorban, dengan menyatakan siap membayar kekurangannya
yang 300ribu dolar jika temannya masih mempertahankan harga 1,2 M dollar.
Tapi tahukah jawaban temannya
itu?
“Saya menjaga pertemenan dengan
anda. Saya percaya dengan integritas anda. Biarkan saya gagalkan calon pembeli
yang 1,2 M dollar.” Belakangan saya baru menemukan, kalau kisah ini diambil dari sebuah buku biografinya Mochtar Riyadi. Cukup ambil saja pelajaran berharga dari kisah ini ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar