Sejak buku Hanya
Satu Menit; anda bisa menaklukkan hati murid terbit, agenda Ali Irfan
semakin padat. Akhir-akhir ini sering menerima undangan pelatihan dan bedah
buku membagikan pengalamannya kepada kalangan guru. Belum lama ini, ia diundang untuk mengisi
pelatihan di Tasikmalaya dan Bandung, Jawa Barat, pada pada 4-5 Maret 2017. Bahkan akhir Maret ini ia diundang untuk memotivasi
guru-guru Daarul Qur’an School, sekolah asuhannya Ust. Yusuf Mansur.
“Ini buku kedua
saya yang mengisahkan pengalaman menjadi
guru. Buku pertama saya berjudul B’right Teacher,” kata Ali Irfan saat ditemui
Radar Tegal (8/3) di ruang
kerjanya di SEMAI, Buana Kids Building
Lt2.
Irfan menyampaikan gagasan buku
ini muncul karena masih banyak guru yang belum benar-benar memperhatikan menit-menit pertama
ketika mengajar di kelas. Seolah semua
berjalan otomatis. Tidak hanya itu, banyak guru juga
kebingungan ketika pada menit-menit berikutnya mendapati murid-muridnya sudah
tidak terkendali, sudah terlihat bosan, dan lelah belajar. “Guru yang kehabisan
strategi mengondisikan kelas bisa dipastikan akan membuat kelas menjadi semakin
membosankan,” ujarnya.
Selain mengubah mindset bagaimana menjadi guru kanan (kreatif, aktif, dan
menyenangkan), buku setebal 204 halaman tersebut juga memuat 99 simulasi permainan paling
mengesankan yang bisa dipakai pada menit-menit pertama pembelajaran,
menit-menit pertengahan, maupun pada menit-menit terakhir. “Semua games tersebut sudah saya
praktekkan dan terbukti powerfull
mengembalikan otak anak ke dalam gelombang alfa, satu zona ketika anak siap
kembali belajar,” ungkapnya.
Irfan menambahkan ada hal penting yang perlu dimiliki seorang guru
sebelum benar-benar ingin menaklukkan hati murid. “Materi, strategi itu memang
penting, tapi ada yang jauh lebih penting, yakni semangat guru dalam mendidik,
yang menjadikan profesinya sebagai passion,”
kata Irfan.
Saat ini, ayah dari
Like Almaida Xaviera (4.5) dan Aliesha Laksmi Azkadina (2) sehari-harinya
mengelola SEMAI sebagai Training Manager
“SEMAI sendiri merupakan sebuah lembaga pelatihan yang bergerak di bidang
parenting,” ujarnya.
Selain di SEMAI ia
juga turut menjadi promotor PAUD Buana Kids dan SD Al Biruni, sekolah jenjang
usia dini dan sekolah dasar yang menerapkan metode sentra dengan jumlah siswa
maksimal 12. Dua lembaga pendidikan ini berada dalam naungan Yayasan Buana Kita yang beralamat di Jl. Raya Pacul No 59-61 di
Kecamatan Talang – Kabupaten Tegal. “Melalui pendidikan
dan pelatihan yang SEMAI
selenggarakan, tujuan kami tidak lain menanamkan 18 sikap
untuk menjadi pribadi berkarakter,” ujar pria kelahiran Tegal, 20 Februari 1985 ini.
Bersama tim SEMAI,
kini Ali Irfan, tengah menyiapkan buku parenting. “Mohon doanya saja, tahun
2017 ini kami akan menerbitkan buku bertema parenting yang menitikberatkan pada
penanaman 18 sikap melalui penggunaan bahasa,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar