Selasa, April 18, 2017

Ini Dia Dampak Jika Orang Tua tidak Mendidik Sesuai Tahap Perkembangan Anak



Untuk mencapai hasil pendidikan yang begitu tinggi, ada beberapa proses belajar sejak anak lahir sampai dengan usia 18 tahun. Tapi di sini, saya hanya akan sedikit mengupas pada tahapan usia 0- akil baligh. 

Pada usia ini anak belajar melalui main. Macam-macam main; main dengan diri sendiri, main dengan mainan, bermain simbol, dan apabila sudah masuk SD sampai menjelang akil baligh dia bermain tanda serta main dengan aturan.

Jadi tahapan anak pada usia ini mestinya disibukkan dengan main. Memuaskan masa bermain. Banyak orang tua kadang terlupa, sehingga yang terjadi justru malah menuntut anaknya harus bisa ini, harus bisa itu. harus menguasai ini, harus menguasai itu. Padahal tahapan yang perlu dibangun itu adalah sikap, life skill, baru knowledge yang terakhir. Terlalu fokus pada yang ketiga, akan membuat anak menderita pada akhirnya, karena sikap dan life skill yang belum terbangun.

Itulah mengapa Allah memberikan rasa ingin tahu yang tinggi kepada anak-anak, sehingga mereka dengan penuh kreatif dan inisiatif bisa bergerak sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Lantas apa dampaknya jika orang tua mendidik anak tanpa memperhatikan tahap perkembangannya? Beberapa teman Semai Parenting sudah menuliskannya dalam kolom komentar sebelum postingan ini.

Besar kemungkinan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak kreatif, tidak punya inisiatif, susah mengambil keputusan, peragu, tidak konsisten, ketika bermasyarakat akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial. Kemungkinan jangka panjang dia akan menjadi orang tua yang sama persis seperti orang tua mendidiknya. Iya, kalau benar, jika tidak?

Satu contoh pada tahapan resolusi konflik saja, jika tidak dibawa sesuai tahapannya akan membuat anak tidak nyaman.

Belum lagi proses pendidikan yang diberikan melalui perintah, larangan, dan hukuman yang biasa diberikan orang tua, yang muaranya akan melahirkan anak didik yang tidak kreatif dan berpikir abstrak yang rendah, termasuk pula ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Padahal dalam kehidupan, proses pengambilan keputusan adalah skill penting yang perlu dimiliki setiap orang. 

Satu kesimpulan, dalam catatan ini, kuasailah ilmu tahap perkembangan anak, lalu didiklah mereka sesuai tahapan usia perkembangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mentalitas Menghadapi USBN