Jumat, Januari 19, 2018

Alim Dan Sepotong Roti yang Menggoda



Saat pulang sekolah, sepotong roti tergeletak di atas meja kantor. Alim, mengamatinya cukup lama. Ia sama sekali tak berani menyentuh, meskipun dari tatapannya terlihat sangat ingin menikmati. Dalam perasaan yang memendam itulah Alim kurang control gerak sampai akhirnya secara tidak sengaja menumpahkan air dalam botol. Jadilah meja itu basah, dan membasahi kertas jurnalnya.

Perhatian Alim mendadak teralihkan dengan air yang tumpah. Sepoton roti yang menggoda untuk sementar a lupakan. Anak itu sadar prioritas apa yang harus dikerjakan.

“Umi, Ali perlu kanebo untuk mengelap meja,” tanya Alim.

“Oh, Alim mau bertanggung jawab?”

 “Iya mi. Alim mau bertanggung jawab.”

Maka sang ibu menunjukkan dimana letak kanebo itu bisa diambil. Tanpa disuruh Alim langsung mengambil kanebo dan melakukan pekerjaannya untuk mengeringkan kembali permukaan meja. Jemari bocah 3 tahun itu terlihat sangat kuat menggengam kanebo dan terlihat usapannya sangat mantap menempel ke permukaan meja. Terlihat sekali motorik halusnya sudah sangat kuat, karena terbiasa bermain di sentra bahan alam.

“Umi, aku sudah bertanggung jawab,” lapor Alim kepada ibunya. Ibunya tersenyum, dan mengucapkan terimakasih karena Alim sudah bertanggung jawab.

***

Tapi Alim ingat kembali dengan sepotong roti yang menggodanya. Roti itu masih tergeletak di atas meja yang sama. Belum berpindah. Sama sekali ia tak berani menyentuh. Sampai akhirnya ia berani mengungkapkan keinginannya untuk meminta roti itu.

“Aku mau roti itu umi,” pinta Alim.

“Roti ini punya bu Dina, harus izin dulu dengan yang punya,” kata ibunya Alim.

“Aku ingin ketemu Bu Dina. Mau minta izin minta roti.”

Upayanya berhasil. Sang ibu mengantarkan Alim ke lantai atas untuk bertemu dengan Bu Dina. Tak lama setelah itu, Alim turun dengan perasaan bahagia, kemudian langsung mengambil sepotong roti itu untuk ia makan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mentalitas Menghadapi USBN