Saat pulang
sekolah, sepotong roti tergeletak di atas meja kantor. Alim, mengamatinya cukup
lama. Ia sama sekali tak berani menyentuh, meskipun dari tatapannya terlihat
sangat ingin menikmati. Dalam perasaan yang memendam itulah Alim kurang control
gerak sampai akhirnya secara tidak sengaja menumpahkan air dalam botol. Jadilah
meja itu basah, dan membasahi kertas jurnalnya.
Perhatian Alim
mendadak teralihkan dengan air yang tumpah. Sepoton roti yang menggoda untuk sementar
a lupakan. Anak itu sadar prioritas apa yang harus dikerjakan.
“Umi, Ali perlu
kanebo untuk mengelap meja,” tanya Alim.
“Oh, Alim mau
bertanggung jawab?”
“Iya mi. Alim
mau bertanggung jawab.”
Maka sang ibu
menunjukkan dimana letak kanebo itu bisa diambil. Tanpa disuruh Alim langsung
mengambil kanebo dan melakukan pekerjaannya untuk mengeringkan kembali
permukaan meja. Jemari bocah 3 tahun itu terlihat sangat kuat menggengam kanebo
dan terlihat usapannya sangat mantap menempel ke permukaan meja. Terlihat sekali
motorik halusnya sudah sangat kuat, karena terbiasa bermain di sentra bahan
alam.
“Umi, aku sudah
bertanggung jawab,” lapor Alim kepada ibunya. Ibunya tersenyum, dan mengucapkan
terimakasih karena Alim sudah bertanggung jawab.
***
Tapi Alim ingat
kembali dengan sepotong roti yang menggodanya. Roti itu masih tergeletak di
atas meja yang sama. Belum berpindah. Sama sekali ia tak berani menyentuh.
Sampai akhirnya ia berani mengungkapkan keinginannya untuk meminta roti itu.
“Aku mau roti
itu umi,” pinta Alim.
“Roti ini punya
bu Dina, harus izin dulu dengan yang punya,” kata ibunya Alim.
“Aku ingin
ketemu Bu Dina. Mau minta izin minta roti.”
Upayanya
berhasil. Sang ibu mengantarkan Alim ke lantai atas untuk bertemu dengan Bu
Dina. Tak lama setelah itu, Alim turun dengan perasaan bahagia, kemudian
langsung mengambil sepotong roti itu untuk ia makan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar