Senin, Desember 18, 2017

“ANAK SAYA RANGKING BERAPA YA?”


Like Almaida Xaviera

Itu pertanyaan yang biasa dilontarkan keapda guru ketika penyerahan raport. Dan guru biasanya melaporkan nilai rata-rata kelasnya sekian, tertinggi nilainya sekian dan terendah sekian. Dan menerangkan bahwa posisi anak kita ada pada peringkat ke sekian.

Di Kurikulum 2013 ini mungkin agak berbeda. Karena di kurikulum 2013 nilainya lebih banyak narasi. Namun penilaian kurtilas pun agak kurang terasa “greget”nya. Karena yang menarasikan adalah sistem. Jadi sisi human touch nya kurang terasa. Cukup masukkan angka, maka langsung muncul narasi.

Namun saya mendapati penerimaan raport yang berbeda di sekolah tempat anak saya belajar; Sekolah Buana Kids. Total nyaris berbeda seperti penerimaan raport zaman dulu saya sekolah, maupun raport kurtilas yang dulu pernah saya garap selama masih menjadi guru.

Penerimaan Raport adalah momentum penting untuk melihat capaian perkembangan anak. Di beberapa sekolah, biasanya momen ini disampaikan untuk menyampaikan tidak hanya capaian perkembangan anak, tapi juga tentang informasi sekolah. Di tempat sekolah anak saya, penerimaan raport, tidak sekedar menyampaikan raport dari guru kelas ke wali murid, tapi melaporkan perkembangan anak selama satu semester.

Sistem penerimaan raport ini sifatnya individual, tidak klasikal. Jadi tidak ada orang tua antri menunggu giliran penyerahan raport, karena setiap orang tua diberikan waktu ‘konsultasi’ selama 30 menit dan sudah membuat jadwal lebih dulu. Jika di sekolah lain jadwal penyerahan raport hanya satu hari, di sekolah anak saya bisa satu minggu lebih.

Apa saja yang dilaporkan dalam kegiatan penerimaan raport ini? Guru menyampaikan perkembangan multiple intelligence meliputi kemampuan berbahasa, perkembangan sikap, dan juga perkembangan kemampuan motorik kasar maupun halus. Kemampuan mengklasifikasi termasuk juga tahapan perkembangan menggambar pun, juga dilaporkan secara detail berbasis porto folio jurnal anak.
Semua yang disampaikan merupakan aspek curriculum domain yang meliputi afeksi, kognisi, bahasa, fisik, social development, dan estetik.  Tidak cukup disampaikan secara lisan, laporan perkembangan ini juga dibuat secara tertulis.

Jadi jangan harap kita bisa menemukan nilai di raport anak-anak Sekolah Buana Kids, karena yang ada adalah deskripsi perkembangan anak yang dinarasikan. Ada juga sih yang centang, Deskripsi ini dinarasikan berbasis data observasi selama pembelajaran di kelas. Dan semua guru-guru di sini, harus memiliki kemampuan merekap sekaligus menarasikan. Menariknya semua ditulis tangan, bukan dari sebuah program computer, jadi penilaian lebih akurat, dan tetap ada nilai ‘human touch’ nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mentalitas Menghadapi USBN